Review 5cm.

Akhirnya saya punya kesempatan juga untuk nonton film di bioskop. Setelah beberapa kali batal gara-gara hujan, hari ini saya tetapkan niat buat nonton. Dan film yang saya tonton ini lagi booming banget di bioskop seluruh negeri. Yup, 5cm.

Gak heran kenapa 5cm. ini tembus satu juta penonton. Ceritanya gak garing dan gak ngebosenin. Selain menghibur, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Donny Dhrigantoro ini juga penuh makna. Saya bakal kasih spoiler dikit tentang film ini.

Cerita berawal ketika lima sahabat yakni Zafran alias Juple (Herjunot Ali), Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Riani (Raline Shah), dan Ian (Igor Saykoji) membuat perjanjian untuk berpisah dan gak berhubungan satu sama lain selama tiga bulan. Gak kebayang kan gimana rasanya tiga bulan gak ketemu sahabat yang biasa bersama?! Dalam rentang tiga bulan itu Ian yang satu-satunya di antara lima sekawan itu belum lulus kuliah, mencoba serius dengan skripsinya. Dia juga dijanjiin untuk nerusin Master di Manchester sama papanya yang diperankan sama Didi Petet karena Ian yang gemar makan indomie ini fans berat Manchester United. Paling bikin saya geli itu dosen pembimbing Ian yang diperankan Anugrah. Kalo sering nonton talk show "Hitam Putih" pasti tau deh si Anu. Iya dia itu pianisnya acara tersebut. Meskipun dia diplot untuk jadi orang serius tapi tetep aja mukanya kocak. :P

Sementara itu, Juple yang naksir sama adiknya Arial, Adinda (Pevita Pearce) terus mencoba mendekati cewe itu. Juple yang mahir bikin puisi kesulitan untuk mendapatkan hati Adinda karena orangnya ngebosenin banget. Duh jadi kesindir. *eh*

foto via KapanLagi.com

Nah si Riani yang naksir sama salah satu sahabatnya itu disergap rasa rindu sama sahabat-sahabatnya. Dia juga sempet curhat lewat chat (sepertinya mIRC deh) sama orang yang gak dikenal yang ternyata Zafran. Isi curhatannya seputar perasaan cintanya sama salah satu sahabatnya cuma ya karena dia cewe jadi dia gak berani ngomong duluan. Gue suka ketika Zafran bilang, "ah lo gender banget sih jadi orang". Tapi sebelum Zafran nyebutin nama aslinya, listrik di rumahnya keburu mati duluan. Gak ketauan deh kalo ternyata mereka ngobrol sama orang yang ternyata mereka kenal.

Lain lagi ceritanya dengan Genta yang sibuk dengan pekerjaannya. Nah ternyata si Genta ini naksir sama Riani. Mereka emang deket banget sih. Bahkan si Zafran aja bilang, "Kenapa mereka gak jadian aja."
Sementara itu cowo paling macho di antara kelima sahabat itu, Arial yang notabene takut sama cewe, sukses ngajak kenalan cewe di gym dan pacarin dia. Ewwww gampang banget sih perjuangannya. :P

Setelah tiga bulan berpisah akhirnya mereka ketemu lagi di stasiun Senen. Mereka mau ngikutin rencana Genta yang janjiin mereka sebuah suprise. Yup, mereka mau ke Malang tepatnya di Taman Nasional Tengger Gunung Semeru. Tepat pada tanggal 17 Agustus mereka sampai di puncak Semeru.

Nah di sini mata kita akan dimanjakan oleh pemandangan alam Indonesia yang luar biasa menakjubkan yang terkadang terlupakan oleh kita. Kita terlalu memuja keindahan negeri orang lain daripada negeri sendiri. Saya sangat berterima kasih dengan siapa pun yang bekerja keras membuat film ini yang berhasil menumbuhkan nasionalisme barang cuma sedikit. Saya jadi inget quotes Ian, "Masa gue udah sedari lahir tinggal di sini, pake tanah ini, minum air di sini, gak ada terima kasihnya sedikit pun untuk Indonesia?" begitulah kira-kira. Kemudian ditambah quotes Zafran, "Lo boleh benci masyarakat Indonesia, lo boleh benci pemerintah, tapi lo gak boleh benci sama Indonesia."

Dari film ini juga saya seperti mendapat motivasi baru tentang mimpi. Quotesnya Zafran, "Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.." wuihhhh inspiratif.


Saya juga inget waktu Genta curhat sama Ian soal perasaannya ke Riani. Waktu itu Ian bilang, “Sebuah cinta memang harus diungkapkan karena tidak pernah ada cinta yang disembunyikan, kecuali oleh seseorang yang terlalu mencintai dirinya sendiri.” yang mereka hapal banget dan Genta bilang, "Gue kaya pernah denger itu deh." trus si Ian jawab, "Itu puisinya Juple." mwahahaha :)

Saya paling suka ya sama karakter Zafran alias Juple. Dia orangnya konyol banget sih. Inget banget di awal film dia liat G-String nya Adinda kemudian dia berimajinasi soal G-String dan bra. Sampe waktu mamanya Arial nanya Zafran mau makan apa eh dianya jawab, "G-String!" ".........."

Momen konyol itu waktu di tanjakan cinta. Genta cerita soal mitos mengenai tanjakan cinta, jika seseorang menaiki tanjakan tersebut dan memikirkan soal idaman hatinya tanpa sekali pun menengok ke belakang maka orang tersebut akan mendapatkannya. Juple dan Ian pun bersemangat menaikinya. Juple memikirkan Adinda sementara Ian memikirkan Happy Salma. Namun ketika Genta teriak ke mereka, Juple dan Ian menengok ke belakang. Alhasil mereka gagal memenuhi mitos tersebut. Berantem deh mereka di tengah tanjakan.

Selain momen lucu ada juga momen mengharukan sewaktu beberapa orang mengelilingi nisan dan menaburkan bunga di atasnya. Mereka menangisi sahabat mereka itu yang meninggal ketika mendaki gunung Semeru. Duh. :-/

Daripada nanti saya keceplosan cerita ending film ini mendingan udahan dulu aja yah. Gak bakal rugi deh nonton 5cm. Buruan mampir ke bioskop terdekat. :-)


Komentar

Postingan Populer